Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Selai Belimbing Wuluh Sebagai Produk Kuliner Kreatif
Abstract
Masakan khas di Indonesia sering menjadi kuliner kreatif yang sangat diminati oleh masyarakat lokal maupun nasional. Namun kuliner kreatif tersebut masih diperlukan inovasi agar tetap dapat bersaing di pasar lokal. Salah satu kuliner kreatif adalah pemanfaatan olahan belimbing wuluh. Pada masyarakat Aceh, belimbing wuluh sering dijadikan bumbu masakan yang dikenal dengan asam sunti. Melihat melimpahnya belimbing wuluh di Aceh, membuat masyarakat lebih aktif dan dapat mengolahnya menjadi jenis kuliner kreatif lainnya seperti selai belimbing wuluh. Kegiatan pengabdian ini terfokus pada memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan selai belimbing wuluh kepada masyarakat Gampong Neuheun. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan masyarakat Gampong Neuhen terhadap pemanfaatan belimbing wuluh, mengetahui cara mengembangkan produk selai belimbing wuluh yang berkualitas dan diminati konsumen, meningkatkan nilai tambah buah belimbing wuluh, memperkenalkan selai belimbing wuluh sebagai alternatif produk olahan buah di pasar dan membangun minat para masyarakat untuk mengembangkan belimbing wuluh. Kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. Mereka berpendapat bahwa alat bahan dan proses pembuatan selai belimbing wuluh tergolong ekonomis dan praktis karena menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar tempat tinggal dan proses pembuatan yang sangat mudah dipraktikkan. Melalui kegiatan ini masyarakat Gampong Neuheun dapat teredukasi dengan baik terhadap manfaat dan cara pengolahan belimbing wuluh menjadi kuliner kreatif
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Article Metrics :
References
Agustin, F., dan Putri. D. R. (2014). Pembuatan Jelly Drink Averrhoa bilimbi L. (kajian Proporsi Belimbing Wuluh : Air Dan Konsentrasi Karagenan). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2 (3): 1-9 (E-jurnal).
Agustina, R., & Jayanti, D. S. (2019). Diversifikasi Pangan Melalui Pengolahan Belimbing Wuluh. Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat Berbasis LEISA, September 2017, 234–244.
Aini, N., Handito, D., & Cicilia, S. (2021). Pemanfaatan Ekstrak Belimbing Wuluh dan Ekstrak Kulit Buah Naga dalam Pembuatan Selai. Jurnal Agrotek Ummat, 8(2), 62-69. https://doi.org/10.31764/jau.v8i2.4527
Aminonatalina, A., Mahreda, E. S., Ahmadi, A., & Santoso, U. T. (2016). Pengaruh pemberian ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap berat residu formalin ikan tongkol (Euthynnus affinis) berformalin. EnviroScienteae, 12(3), 160-167. http://dx.doi.org/10.20527/es.v12i3.2442
Carina, W., Wignyanto, Widelia, I.P., 2019. Pengembangan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai manisan kering dengan kajian konsentrasi perendaman air kapur (Ca(OH)2) dan lama waktu pengeringan. Jurnal Industri. 1(3): 195–203
Dewi, R.P. (2014). Pemanfaatan Kulit Pisang Ambon (Musa Paradisiaca) Sebagai Pektin Pada Selai Kacang Hijau (Phaseolus Radiates. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamm adiyah Surakarta (E-skripsi).
Eka, E. L., & Evi, K. (2016). Uji efektivitas daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai pengobatan diabetes melitus. Majority, 5(2), 32-36.
Fahrunida & Pratiwi,R. (2015). Kandungan Saponin Buah, Daun dan Tangkai Daun Belimbing Wuluh (averrhoa bilimbi L.). Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. 1(1): 220 -224 (ESkripsi).
Fauzi, D. R., & Palupi, H. T. (2020). Pengaruh proses blanching dan penambahan karagenan pada kualitas selai lembaran belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Teknologi Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 11(2), 152-161. https://doi.org/10.35891/tp.v11i2.2196
Fitriani, S. (2008). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Beberapa Mutu Manisan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Kering. Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau. SAGU, 7(1), 32-37
Hasan, S., Rusman, R., Syamsuryani, N. A., Hamdani, H., Febrian, I., Firdaus, M. R., ... & Fajrin, F. (2024). Inovasi Pemanfaatan Belimbing Wuluh Menjadi Cemilan Sehat. Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, 3(1), 159-164. https://doi.org/10.30640/cakrawala.v3i1.2134
Hasim, H., Arifin, Y. Y., Andrianto, D., & Faridah, D. N. (2019). Ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 8(3), 86-93. https://doi.org/10.17728/jatp.4201
Istiqamah, A., Lioe, H.N., & Adawiyah, D.R. (2019). Umami compounds present in low molecular umami fractions of asam sunti – A fermented fruit of Averrhoa bilimbi L. Food Chemistry, 270, 338-343. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.06.131.
Muzaifa, M. (2018). Perubahan komponen kimia belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Selama pembuatan asam sunti. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 22(1), 37-43. https://doi.org/10.25077/jtpa.22.1.37-43.2018
Nilda, C., Muzaifa, M., Hasbi, I.Y., Hasni, D., 1 & Rahmi, F. (2022, October 13-14). Exploration of Aceh traditional food: Chemical quality characterization of asam sunti in Banda Aceh [Paper presentation]. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi:10.1088/1755-1315/951/1/012040
Nurhayati, N., Angriani, M. R., Wulandari, D. S., & Zuyyina, Z. (2024). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Bantaran Sungai Lulut melalui Pengolahan Hasil Pangan Lokal Belimbing Wuluh dan Pemasarannya. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 9(1), 175-181. https://doi.org/10.30653/jppm.v9i1.632
Ramadhan, M. R., Hartuti, S., & Agustina, R. (2024). Karakteristik Fisikokimia Selai Belimbing Wuluh–Nenas menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 9(1). 466-475. https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27418
Setiawati, V. R., & Sari, P. (2020). Pengaruh Penambahan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Karakteristik Fisik, Masa Simpan, Dan Organoleptik Permen Jelly Daun Kersen. Jurnal Agrotek Ummat, 7(2), 81.
Utami, S. (2018). Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36-44