PROFIL METAKOGNISI SISWA FIELD-INDEPENDENT DAN FIELD-DEPENDENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil matakognisi siswa SMA kelas X yang memiliki gaya kognitiffield-independent dan gaya kognitif field-dependent dalam memecahkan masalah matematika pada materi persamaan dan fungsi kuadrat. Subjek peneltian terdiri dari satu siswa field-independent dan satu siswa field-dependent yang mempunyai kemampuan setara. Data penelitian yang dikumpulkan berupa hasil tes dan hasil wawancara. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa field-independent dan field-dependent memiliki profil metakognisi yang sama pada tahap memahami masalah dan melaksanakan rencana pemecahan masalah. Sedangkan pada tahapan merencanakan pemecahan masalah dan memeriksa hasil pemecahan masalah, siswa field-independent dan field-dependent memiliki profil metakognisi yang berbeda.
Keywords
Full Text:
PDFArticle Metrics :
References
Ardana, I M. 2008.Model Pembelajaran Matematika Berwawasan Konstruktivis yang Berorientasi pada Gaya Kognitif dan Budaya. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, No.3 Th. XXXXI, Juli 2008
Atasoy, Bilal.,Somyurek, Sibel., Guyer, Tolga.. 2008. The Effect of Individual Differeces on Learner’s Navigation in a Courseware. The Turkish Online Journal of Educatinal Technology.Vol. 7, issue 2 article 4, pp. 32-40.
Baroody, A.J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Communicating K-8: helping Children Think Mathematically. New York: MacMillan Publishing Company.
Bruning, R.H., Schraw, G.J., & Ronning, R.R. 1995. Cognitive Psychology and Instruction (Second Edition). New Jersey: Prentice Hall.
Chamot, A.U., Dale, M., O’Malley, J.M., & Spanos, G.A. 1992.Learning and Problem Solving Strategies of ESL Students.Bilingual Research Journal, 16 (3&4): 1-34
Costa, A. L. 2001.Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. 3rdEdition.Association For Supervision And Curriculum Development Alexandria,Virginia. 1703 N. Beauregard St. Alexandria, VA 22311-1714.
Dale H. Schunk. 2008. Learning Theories an Educational Perspective. Fifth edition.NewJersey: Pearson Education.
Darma, A.N. 20013. Proses Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Turunan Ditinjau Dari Gaya Kognitif FIdan FD. Jurnal Pedagogia, Vol. 2, No. 1, februari 2013.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Flavell, J.H. 1979. Metacognition dan Cognitive monitoring: A new Area of Cognitive-Developmental Inquiri. American Psychologist, 34 (10).
Kepner & Neimark. 1984. Test-Retest Realibility and Differential Patterns of Score Change on The Group Embedded Figure Test. Journal of Personality and Social Psychology, 46 (6), 1405-1413.
Messick, et al (eds). 1976. Individuality in Learning. San Fransisco. CA: Jossey-Bass
Mohammad Ibrahim, A.J. (2003). The Effect of Metacognitive Scaffholding and Cooperative Learning on Mathematics Performance and Mathematics Reasoning Among Fifth Grade Student in Jordan.Provide: http://search.yahoo.com/search?p=Metacognitive+in+mathematics+education+journal&fr=yfp-t-501&toggle=1&cop=mss&ei=UTF-8&vc=&fp_ip=ID.
National Council of Teacher Msathematics.(2000). Principles and Standards for Schools Mathematics.USA :Reston. V.A
O‟Brien, Terrance P., Butler, Susan M., dan Bernold, Leonhard E. 2001. Group Embedded Figures Test and Academic Achievement in Engineering Education. Int. J. Engng Ed. Vol. 17, No. 1, pp. 89-92
Panaoura, A. & Philippou, G. 2004.The Measyrement of Young Pupils’ Metacognitive Ability in Mathematics: The Case of Self-Representation and Self-Evaluation, (Online), (http://www.ucy.ac.cy)
Polya, G., 1973, How To Solve It, Second Edition, Princeton University Press, Princeton, New Jersey.
Rahman, Abdul. 2008. “Analisis Hasil Belajar Matematika Berdasarkan