Pengaruh Faktor Religiusitas Terhadap Perilaku Kenakalan Remaja di Lingkungan Masyarakat
Abstract
Dasar penulisan artikel ini diawali dari banyaknya kasus kenakalan remaja yang sedang marak-maraknya terjadi di lingkungan masyarakat yang pastinya sangat meresahkan dan membahayakan serta harus segera dicari solusinya. Kenakalan remaja yang terjadi acap kali disangkut pautkan dengan faktor internal remaja yaitu nilai religiusitas yang tertanam dalam dirinya. Menurut beberapa opini menyatakan bahwa semakin rendah tingkat religiusitas seorang remaja maka semakin mudah pula ia terjerumus melakukan kenakalan remaja seperti merokok, mencuri, tawuran, geng motor, seks bebas dan lain sebagainya. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara religiusitas dan kontrol diri dengan kecenderungan seorang remaja untuk melakukan kenakalan remaja. Urgensinya ialah dengan harapan untuk menyadarkan remaja agar tidak melakukan kegiatan menyimpang seperti yang sedang marak terjadi dengan senantiasa menanamkan nilai-nilai religiusitas diri agar terhindar dari perilaku menyimpang yang merugikan diri kita sendiri dan masyarakat. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan fenomenologi karena dirasa sangat relevan dengan fenomena kenakalan remaja saat ini dan relevan dengan kajian sosiologi agama. Metode yang digunakan ialah menggunakan metode polling melalui fitur instagram stories serta literature review/metode kajian literatur. Metode kajian literatur menggunakan 10 artikel jurnal terakreditasi kemudian dianalisis sehingga ditemukan benang merah antara relevansi religiusitas dengan kenakalan remaja. Temuan empiris yang dilakukan dengan menganalisis 10 jurnal tersebut menunjukkan bahwa tingkat religiusitas seorang remaja mempengaruhi perilaku mereka untuk melakukan kenakalan walaupun presentasenya berbeda-beda. Faktor religiusitas diri seorang remaja selalu menjadi salah satu faktor dalam terjadinya kenakalan remaja. Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja untuk melakukan kenakalan remaja yaitu pola asuh orang tua, teman sepermainan dan lingkungan sosialnya