Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Di Kelas XII MIPA-1 SMAN 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2019-2020
Abstract
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolangu kabupaten Tulungagung di kelas XII MIPA-1 semester I tahun pelajaran 2019-2020. Subyek penelitiannya adalah guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan siswa sejumlah 36 orang dengan kompetensi dasar mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya. Dilaksanakan dalam kurun waktu lebih kurang 3 (tiga) bulan mulai bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019 yang terbagi dalam 2 (dua) siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes hasil belajar (penilaian harian) mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Untuk mengetahui ketepatan dan kesahihan instrumen dilakukan uji validitas content. Analisis data berupa deskriptif komparatif dengan membandingkan proses belajar dan hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan Siklus II. Berdasarkan penelitian ini penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada kompetensi dasar mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian telah menunjukkan proses dan hasil belajar yang meningkat, yaitu : (1) Dari perbandingan kondisi awal, siklus I dan siklus II diperoleh fakta adanya peningkatan aktivitas siswa dari kondisi awal sebanyak 18 siswa aktif atau 50,00 %, siklus I sebanyak 30 siswa aktif atau 83,33 %, dan pada siklus II meningkat menjadi 34 siswa aktif atau 87,18 % ; (2) Dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan rata-rata hasil belajar. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil belajar mencapai 76.50, dan pada siklus I mencapai 81,10 sedangkan pada siklus II mencapai 86,70 ; (3) Dari pengamatan terhadap jumlah siswa yang tuntas dengan KKM 75 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas. Pada kondisi awal dari keseluruhan jumlah siswa 36 orang, yang tuntas 25 siswa atau sekitar 64,10 %, pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 31 orang atau sekitar 86,11 % dan meningkat pada siklus II mencapai 34 orang atau 94,44 % siswa. Sebagai simpulan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada kompetensi dasar mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian di kelas XII MIPA-1 SMA Negeri 1 Boyolangu tahun pelajaran 2019-2020 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itu disarankan model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran pada kompetensi dasar yang lain.
Kata Kunci : Hasil belajar PPKn, model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).