SISTEM PAKAR DETEKSI KONDISI KESEHATAN MENTAL PADA GENERASI Z MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

Riska Adi Istya
Ika Ratna Indra Astutik - [ https://orcid.org/0000-0001-6943-063X ]
Hindarto Hindarto - [ https://orcid.org/0000-0003-0511-4392 ]


DOI: https://doi.org/10.29100/jipi.v9i1.4283

Abstract


Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang tidak mengalami gangguan mental dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal, terutama dalam menghadapi tantangan hidup. Kesehatan mental yang baik ditandai dengan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal, serta dapat berinteraksi dengan baik dalam kehidupan social. Biasanya yang banyak mengalami kondisi kesehatan mental yang kurang baik adalah remaja atau sekarang yang lebih dikenal dengan Generasi Z karena pada seusia mereka yang masih belum bisa mengontrol diri mereka, dan juga kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan mental. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem pakar deteksi kondisi kesehatan mental untuk membantu Generasi Z dalam memahami kondisi kesehatan mentalnya. Sistem pakar ini meggunakan metode Backward Chaining yang mempunyai aturan-aturan hubungan antara gejala dan penyakit yang nantinya akan mendeteksi kesehatan mental. Pengujian sistem menggunakan metode black box testing yang menyatakan sistem berhasil berjalan sesuai fungsionalnya, dan pengujian pakar yang mendapatkan nilai akurasi sebesar 91,67% dan dapat disimpulkan bahwa sistem layak digunakan.

Keywords


Backward Chaining, Generasi Z, Kesehatan Mental, Sistem Pakar

Full Text:

PDF

Article Metrics :

References


I. P. Sari, I. Ifdil, and F. M. Yendi, “Konsep Nomophobia pada Remaja Generasi Z,” JRTI (Jurnal Ris. Tindakan Indones., vol. 5, no. 1, p. 21, 2020, doi: 10.29210/3003414000.

Z. N. Rudianto, “Pengetahuan Generasi Z Tentang Literasi Kesehatan,” J. Pendidik. Kesehat., vol. 11, no. 1, pp. 49–72, 2022.

S. P. Suwijik and Q. A’yun, “Pengaruh Kesehatan Mental dalam Upaya Memperbaiki dan Mengoptimalkan Kualitas Hidup Perempuan,” J. Fem. Gend. Stud., vol. 2, no. 2, p. 109, 2022, doi: 10.19184/jfgs.v2i2.30731.

A. Rahmadhani, F. Fauziah, and A. Aningsih, “Sistem Pakar Deteksi Dini Kesehatan Mental Menggunakan Metode Dempster-Shafer,” Sisfotenika, vol. 10, no. 1, p. 37, 2020, doi: 10.30700/jst.v10i1.747.

M. R. Nasution, K. Nasution, and M. Z. Siambaton, “PERANCANGAN SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT COVID-19 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS ONLINE,” vol. 16, no. 3, pp. 235–239, 2021.

D. Maharani, Salamun, Y. Arliando, and V. N. Sari, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes Nefropathy Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Inform. Polinema, vol. 1, no. 1, p. 65, 2018.

H. Leonardo, “SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS PENYAKIT MULUT DAN GIGI BERBASIS ANDROID DENGAN METODE BACKWARD CHAINING,” vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2017.

Y. MZ, “Implementasi Metode Certainty Factor Dan Backward Chaining Untuk Penentuan Tanaman Herbal Sebagai Alternatif Pengobatan,” Pros. Semin. Nas., 2021.

A. Hendini, “No Title,” vol. IV, no. 2, pp. 107–116, 2016.

R. H. Kiswanto, S. Bakti, and R. M. H. Thamrin, “Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining,” J. Eksplora Inform., vol. 11, no. 1, pp. 67–76, 2022, doi: 10.30864/eksplora.v11i1.610.

H. Nasution, “Gambar 1 Arsitektur Sistem Pakar [1],” vol. 5, no. 2, 2017.