Pelatihan Pengolahan Buah Parijoto Di Desa Japan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Sebagai Icon Baru Oleh-Oleh Khas Kudus

Rizky Bhakti Pertiwi
Nur Khikmah
Dewi Novita
Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah


DOI: https://doi.org/10.29100/j-adimas.v6i1.679

Abstract


ABSTRAK

Selama ini buah parijoto hanya dijual dalam keadan segar dan belum mengalami pengolahan. Hal ini menyebabkan umur simpannya pendek. Pelatihan ini bertujuan untuk mendampingi masyarakat Desa Japan Kudus dalam mengolah buah parijoto menjadi beberapa produk yang bernilai jual. Produk yang dilatihkan yaitu kismis, minuman sari buah, dan jelly drink. Metode yang diterapkan yaitu presentasi, praktik, dan evaluasi. Tahap pertama pemberian materi potensi pengembangan buah parijoto dan cara mengolah berbagai produk. Tahap kedua pemberian penjelasan dengan presentasi pengemasan, pelabelan, dan analisis ekonomi. Setiap tahap diawali dengan evaluasi pra materi, presentasi materi, dilanjutkan praktik, diskusi, tanya jawab, dan diakhiri evaluasi pasca materi dengan kuesioner. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi yang dibuktikan selama kegiatan berlangsung peserta sangat memperhatikan penjelasan, ikut aktif dalam praktik dan aktif bertanya selama diskusi. Hasil pengukuran evaluasi pra dan pasca pemberian materi menunjukkan bahwa 90 % peserta sudah mengetahui buah parijoto dan manfaatnya. Namun hampir seluruh peserta belum pernah dan belum bisa melakukan pengolahan buah parijoto menjadi produk pangan. Selain itu semua peserta juga belum bisa melakukan pelabelan, pengemasan dan analisis ekonomi produk. Evaluasi pasca pelatihan disetiap tahap menunjukkan bahwa setelah pelatihan, seluruh peserta menjadi mengetahui dan bisa melakukan pengolahan aneka produk dari parijoto. Selain itu juga seluruh peserta menjadi paham dan bisa melakukan pelabelan, pengemasan dan menganalisis ekonomi produk yang dihasilkan. Kebermanfaatan kegiatan ini sangat dirasakan peserta karena dapat memproduksi aneka olahan buah parijoto dan bisa dijual di lokasi wisata Ziarah Gunung Muria sebagai oleh-oleh baru khas Kudus.

 

Kata Kunci: Parijoto, Pemberdayaan Masyarakat, Kudus, Pengembangan Produk


Article Metrics :

References


Adi, IR. 2012. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada. Febrilian, OV. dan E. Pujiastuti. 2017. Uji Efektivitas Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla specioseblume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Wistar Yang Dibebani Sukrosa. Prosiding HEFA 1st2017. LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus. P 341-346.Indarwanto E. 2016. Wisata Religi Ke Makam Sunan Muria Di Gunung Muria. Diakses Juni 2018. https://www.eviindrawanto.com/2016/06/wisata-religi-ke-makam-sunan-muria-di-gunung-muria/JSTOR. 2018. Medinilla speciosaBlume [family Melastomataceae]. Diakses Juni 2018. https://plants.jstor.org/stable/10.5555/al.ap.specimen.k000867155Pertiwi, D. 2018. Gunung Muria, Wisata Religi "Plus-plus". Diakses Juni 2018. https://www.kompasiana.com/srisubekti_astadi/gunung-muria-wisata-religi-plus-plus_5a50e18abde5752fe12a62b3 Rudianto dan A. Megawati. 2017. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla eciosablume) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih. Prosiding HEFA 1st2017. LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus. P 369-374.Tussanti, I., A. Johan, Kisdjamiatun. 2014. Sitotoksisitas in vitro ekstrak etanolik buah parijoto (Medinilla speciosa, reinw.ex bl.) terhadap sel kanker payudara T47D. Jurnal Gizi Indonesia2(2):53-58.Wikipedia. 2018. Medinilla speciose. Diakses Juni 2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Medinilla_speciosa