PKM Keripik Pare dan Stik Lidah Buaya di Desa Wisata Kampung Lawas Maspati Kota Surabaya

Rachmawati Novaria
Afifatur Rohimah
Fitri Norhabiba
Agus Eko Sujianto


DOI: https://doi.org/10.29100/j-adimas.v7i1.1156

Abstract


ABSTRAK

Perkembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk bisa menjadi salah satu sendi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di desa wisata Kampung Lawas Maspati terdapat Usaha Kecil Menengah (UKM) keripik pare dan stik lidah buaya yang menyediakan makanan ringan bagi pengunjungnya. Permasalahannya adalah masih minimnya peralatan, kurangnya soft skill dan hard skill dalam mengembangkan produk dan kemasan. UKM ini mengalami hambatan produksi karena kurangnya peralatan, mereka awalnya hanya menggunakan peralatan sederhana dan seadanya, lalu kemampuan skill pegawai juga sangat terbatas di bidang produksi, sehingga tidak bisa mengembangkan pasar secara profesional serta kemasannya  masih sederhana. Solusi yang diberikan pada UKM ini antara lain: ketersediaan tambahan peralatan produksi dari segi kualitas dan kuantitas, dan pengembangan kemasan yang lebih menarik. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan kegiatan pendampingan, UKM keripik pare dan stik lidah buaya mampu menguasai pasar yang lebih luas dengan produk yang bervariasi serta menjadi produk unggulan serta iconic oleh-oleh khas dari desa wisata Kampung Lawas Maspati Kota Surabaya, dan UKM ini diharapkan akan selalu mengembangkan produk keripik pare dan stik lidah buaya sebagai produk unggulan yang memiliki banyak manfaat secara kesehatan, mampu meningkatkan pengetahuan tentang produksi berbasis alat, serta mengembangkan varian produknya.

 

Kata-kata Kunci: Keripik Pare, Stik Lidah Buaya, Produk Unggulan, UKM

Article Metrics :

References


Ashe, J. W. 2005. Tourism investment as a tool for development and poverty reduction. The experience in Small Island Developing States (SIDS). [Online] http://www.sidsnet.org/docshare /tourism/ 20051012163606_tourism-investment-and-SIDS_Ashe.pdf (February 20, 2008).

Fardiaz, D. 1989. Hidrokoloid Dalam Industri Pangan, Buku dan Monograf Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institusi.

Furnawanthi, I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Oktara, Nanda. 2014. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lidah Buaya. http://www.petanihebat.com/2014/11/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah.html [21 Maret 2017].

Pratiwi, D. A. dkk. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: Bilingual.

Setyo, Sudarminto. 2015. Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.). http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/05/tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/ [21 Maret 2017].

Sujianto, Agus Eko. 2018. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pelatihan Produksi Tahu dan Kerupuk Okara Bagi Ibu Rumah Tangga Desa Bendiljati Kulon Kabupaten Tulungagung. J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat). Volume 6, Nomor 1, Juli 2018: 27 34.

Torres dan Momsen. 2011. Tourism and Agriculture: New Geographies of Consumption, Production and Rural Restructuring. Taylor & Francis Ltd, ROUTLEDGE, London, United Kingdom

Yana, Yuli. 2014. Manfaat Lidah Buaya. http://manfaat.co.id/manfaat-lidah-buaya [21 Maret 2017].