PENGARUH PEMBELAJARAN IPA UNTUK MATERI SERANGGA DENGAN METODE MENGOLEKSI, PRESERVASI DAN KURASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

Endro Tri Susdarwono


DOI: https://doi.org/10.29100/eduproxima.v3i2.2087

Abstract


Ilmu yang mempelajari serangga khususnya dinamakan entomologi (entomon = serangga). Tidak terlalu berlebihan kiranya kalau para remaja digalakkan mempelajari serangga mengingat wilayah Nusantara yang beriklim tropis jenis serangganya beraneka ragam. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan metode mengoleksi, preservasi dan kurasi serangga terhadap peningkatan kemampuan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan meliputi pengujian hipotesis melalui metode korelasi jenjang Spearman. Metode korelasi jenjang Spearman ini diterapkan guna menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang mengandung unsur pemeringkatan atau terkait dengan urutan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa memang terdapat hubungan antara pembelajaran IPA untuk materi serangga dengan metode mengumpulkan dan mengawetkan serangga dengan peningkatan kemampuan siswa. Penelitian ini harapkan dapat menggugah minat para siswa menyimak dan mendalami dunia serangga melalui eksperimen pengumpulan serta pengawetannya.


Keywords


entomologi; Ilmu pengatahuan alam (IPA); serangga

Article Metrics :

References


Amran, Muhammad & Muslimin. (2017). Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media KIT IPA di SD Negeri Mapala Makassar. Jurnal Office, 3(1): 66-71.

Arini, Dewi Puspa, Fahyuddin, & Saefuddin. (2019). Efektifitas Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Siswa SD. Jurnal Biofiskim, 1(1): 1-9.

Arni, Jahidin Suriana. (2019). Pengaruh Strategi Belajar M3K (Membaca, Mengidentifikasi dan Menguji Konsep) - Metakognisi Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mereduksi Miskonsepsi Materi Sistem Ekskresi Siswa. Jurnal Biofiskim, 1(1): 10-19.

Bahtiar, Safilu & Alimin. (2019). Penerapan Experiential Learning Model Pada Pembelajaran IPA Untuk Pengembangan Literasi Sains Peserta Didik SMP. Jurnal Biofiskim, 1(1): 20-28.

Fatimah. (2012). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Inkuiri Di Kelas II SDN 15 Segedong. Skripsi PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.

Fitriyati, Ida, Hidayat, Arif & Munzil. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Penalaran Ilmiah Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pembelajaran Sains, 1(1): 27-34.

Lestari, Karunia Eka & Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Muharram; Lodang, Hamka; Nurhayati; Tanrere, Munir. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran IPA SD Berbasis Bahan DiLingkungan Sekitar Melalui Pendekatan Starter Eksperimen. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3): 311-320.

Mujakir. (2015). Kreativitas Guru dalam Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Lantanida Journal, 3(1): 82-92.

Rahayu, P., Mulyani, S., & Miswadi, S.S. (2012). Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study. Jurnal Pendidikan IPA di Indonesia (JPII), 1(1): 63-70.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatid dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sulthon (2016). Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan Bagi Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). Elementary, 4(1): 38-54.

Tala, S. & Vesterinen, T.M. (2015). Nature of science contextualized: Studying nature of science with scientists. Journal Science and Education,24(4), 435-457.

Waldrip, B., Prain, V. & Carolan, J. (2010). Using multi-modal representations to improve learning in junior secondary science. Research in Science Education, 40(1), 6580.